Today's Headline

Ikuti Kami

Ikuti terus kami dengan berbagai berita dan informasi aktual

(sdnkebonsari2.sch.id)

Wikipedia

Hasil penelusuran

Kategori

Diberdayakan oleh Blogger.
Sekolah Ramah Anak: Lingkungan Belajar yang Nyaman dan Aman untuk Anak

Posted by On Oktober 25, 2024 with No comments


Sekolah merupakan tempat di mana anak-anak menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk belajar, bersosialisasi, dan mengembangkan potensi diri. Oleh karena itu, menciptakan sekolah yang ramah anak sangat penting agar proses pendidikan tidak hanya berfokus pada hasil akademik, tetapi juga pada kesejahteraan, keamanan, dan kenyamanan anak. Sekolah ramah anak adalah konsep yang menempatkan hak-hak anak sebagai prioritas utama, sehingga mereka dapat belajar dan berkembang dalam lingkungan yang mendukung dan melindungi. 

 1. Apa Itu Sekolah Ramah Anak? 
Sekolah ramah anak adalah sekolah yang memberikan perhatian lebih pada hak-hak anak, termasuk hak untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, rasa aman, perlindungan dari kekerasan, serta kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran. Konsep ini menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman secara fisik, emosional, dan psikologis. Sekolah yang ramah anak juga memastikan bahwa setiap anak, tanpa terkecuali, mendapatkan perlakuan yang setara, tanpa diskriminasi berdasarkan gender, latar belakang sosial, atau kemampuan fisik. 

 2. Ciri-Ciri Sekolah Ramah Anak
👉Lingkungan Aman dan Bebas Kekerasan: Sekolah ramah anak memastikan bahwa anak terlindungi dari berbagai bentuk kekerasan, baik fisik, verbal, maupun psikologis. Guru dan staf sekolah dilatih untuk mengenali dan mencegah terjadinya tindakan bullying atau pelecehan yang dapat merugikan anak-anak.
👉Menghargai Partisipasi Anak: Anak-anak diberi kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan, terutama yang berkaitan dengan kegiatan sekolah dan lingkungan belajar. Pendapat dan suara anak dihargai, sehingga mereka merasa memiliki peran penting dalam komunitas sekolah.
👉Penghargaan Terhadap Perbedaan: Sekolah ramah anak mengajarkan siswa untuk menghargai perbedaan, baik perbedaan dalam hal budaya, agama, maupun kemampuan. Ini menciptakan lingkungan yang inklusif di mana setiap anak merasa diterima dan dihormati.
👉Pembelajaran yang Menyenangkan dan Partisipatif: Guru di sekolah ramah anak menggunakan metode pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan, sehingga siswa tidak hanya belajar untuk mendapatkan nilai, tetapi juga menikmati proses belajar. Pendekatan yang partisipatif membantu anak-anak mengembangkan rasa percaya diri dan keterampilan sosial.
👉Fasilitas yang Memadai: Sekolah ramah anak dilengkapi dengan fasilitas yang memadai untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Hal ini termasuk ruang kelas yang aman dan nyaman, sarana sanitasi yang bersih, serta ruang bermain yang cukup untuk anak-anak berekreasi.

3. Manfaat Sekolah Ramah Anak
Menerapkan konsep sekolah ramah anak membawa banyak manfaat, baik bagi siswa, guru, maupun seluruh komunitas sekolah. Bagi siswa, mereka akan merasa lebih nyaman dan aman di lingkungan sekolah. Rasa aman ini sangat penting agar mereka bisa fokus dalam belajar dan mengembangkan potensi diri. Dengan suasana yang positif, siswa juga lebih bersemangat untuk datang ke sekolah dan belajar.

Selain itu, sekolah ramah anak membantu membentuk karakter siswa yang lebih baik. Mereka belajar untuk menghargai orang lain, menjadi lebih empati, dan mampu bekerja sama dalam lingkungan yang beragam. Di sisi lain, guru juga mendapatkan manfaat karena bekerja dalam suasana yang lebih mendukung dan kondusif, sehingga interaksi antara guru dan siswa menjadi lebih harmonis.

4. Langkah Menuju Sekolah Ramah Anak
Untuk mewujudkan sekolah ramah anak, semua pihak di sekolah harus bekerja sama, termasuk guru, kepala sekolah, siswa, orang tua, serta masyarakat sekitar. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

👍Pelatihan Guru dan Staf: Memberikan pelatihan kepada guru dan staf sekolah tentang pentingnya hak-hak anak dan cara menciptakan lingkungan belajar yang ramah anak.
  
👍Sosialisasi kepada Orang Tua: Melibatkan orang tua dalam proses pendidikan dan memberikan sosialisasi tentang pentingnya dukungan keluarga dalam menciptakan lingkungan yang ramah anak.

👍Keterlibatan Anak dalam Pengambilan Keputusan: Memberi ruang bagi anak untuk ikut serta dalam perencanaan kegiatan sekolah dan memberikan masukan tentang hal-hal yang mempengaruhi kesejahteraan mereka.

Kesimpulan
Sekolah ramah anak adalah model pendidikan yang menempatkan kesejahteraan, keamanan, dan hak-hak anak sebagai prioritas utama. Dengan mencip
akan lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung, siswa tidak hanya dapat mencapai prestasi akademis, tetapi juga tumbuh menjadi individu yang sehat secara emosional dan sosial. Sebagai guru, peran kita sangat penting dalam mewujudkan sekolah yang ramah anak dan memastikan setiap siswa merasa diterima, dihargai, dan dilindungi.



SI GELIS (Semarak Inovasi Gerakan Literasi Sekolah) SDN Kebonsari 2 Kota Malang

Posted by On Oktober 24, 2024 with No comments



SI GELIS (Semarak Inovasi Gerakan Literasi Sekolah) SDN Kebonsari 2 Kota Malang

Program Si Gelis ini meliputi kegiatan membaca, menulis review, mendiskusikan, dan mempresentasikan buku yang dibaca. Kegiatan ini diharapkan dapat memupuk budaya literasi sehingga meningkatkan kemampuan dan keterampilan literasi dan berkomunikasi secara efektif.

Literasi tidak terpisahkan dari dunia pendidikan. Literasi menjadi sarana peserta didik dalam mengenal, memahami, dan menerapkan ilmu yang didapatkannya di bangku sekolah. Literasi juga terkait dengan kehidupan peserta didik, baik di rumah maupun di lingkungan sekitarnya.

Hal ini sesuai dengan nilai Ki Hajar Dewantara yang menekankan pendidikan holistik, membebaskan anak, dan berpusat pada kehidupan nyata. Literasi memperkaya pembentukan karakter, memberdayakan anak-anak, dan memfasilitasi akses pengetahuan. Ki Hajar Dewantara memandang literasi sebagai alat untuk pembebasan dan pengembangan individu yang mandiri sesuai dengan prinsip pendidikan yang inklusif dan progresif. 

Hal yang melatarbelakangi program ini adalah

1.     Rendahnya minat baca murid

2.     Kurangnya bimbingan membaca dan menulis untuk murid

3.     Berdasarkan survei PISA 2019, Indonesia menempati ranking 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi

4.     Kurangnya kemampuan menulis pada siswa

Tujuan program Si Gelis

  1. Meningkatkan kemampuan membaca dan menulis
  2. Memperluas kosakata dan pengetahuan
  3. Meningkatkan keterampilan berpikir kritis
  4. Memfasilitasi kreativitas dan ekspresi diri
  5. Membangun kepercayaan diri
  6. Menghubungkan literasi dengan disiplin lain
  7. menerbitkan buku bersama

Teori Pendukung

Berikut adalah beberapa alasan pentingnya gerakan literasi berdasarkan teori-teori pendidikan utama, serta penjelasan mengenai tujuan pendidikan literasi:

1. Teori Pengembangan Kognitif Piaget

Di sekolah dasar, anak-anak berada dalam tahap operasi konkret, di mana mereka mulai memahami konsep-konsep abstrak secara lebih baik. Pembelajaran literasi membantu dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis, mengorganisir informasi, dan memecahkan masalah, yang merupakan aspek penting dari tahap operasi konkret.

2. Teori Konstruktivisme Vygotsky

Vygotsky menekankan peran penting interaksi sosial dan lingkungan dalam pembelajaran. Gerakan literasi di sekolah dasar menciptakan lingkungan belajar yang kaya akan stimulasi untuk membaca dan menulis. Melalui interaksi dengan guru dan teman sebaya, anak-anak dapat mengembangkan keterampilan literasi mereka.

3. Teori Behaviorisme Skinner

Skinner menekankan pentingnya penguatan positif dalam membentuk perilaku. Gerakan literasi di sekolah dasar memanfaatkan prinsip ini dengan memberikan penguatan positif seperti pujian dan penghargaan kepada siswa yang menunjukkan kemajuan dalam membaca dan menulis.

4. Teori Sosial Kognitif Bandura

Menurut Bandura, pembelajaran juga dipengaruhi oleh observasi dan model yang diberikan oleh orang lain. Gerakan literasi di sekolah dasar mencakup pembelajaran melalui pengamatan dan modeling dari guru maupun teman sebaya. Tujuan pendidikan literasi adalah untuk menyediakan model peran yang positif dan mendorong identifikasi siswa dengan pembaca dan penulis yang sukses, sehingga mereka merasa termotivasi untuk meniru perilaku membaca dan menulis yang efektif.

5. Teori Sosio-Kultural Vygotsky

Vygotsky menekankan pentingnya konteks sosial dalam pembelajaran. Gerakan literasi di sekolah dasar harus memperhitungkan latar belakang budaya dan lingkungan sosial siswa. Tujuan pendidikan literasi adalah untuk menyediakan akses ke beragam materi bacaan yang mencerminkan berbagai pengalaman dan perspektif budaya, serta untuk membantu siswa membuat koneksi antara pengalaman mereka sendiri dengan isi bahan bacaan.

Kemmapuan membaca murid berbeda-beda. Karena itu kami menggolongkannya menjadi 3 bagian

1.     Rak buku digital untuk kelas 1 dan 2 SD

Buku pada rak ini adalah buku dengan banyak gambar, jumlah kata terbatas, dan didesain warna-warna agar murid senang membaca.


2.     Rak buku digital untuk kelas 3 dan 4 SD

Buku pada rak ini memiliki komposisi 50:50 (50% gambar dan 50% tulisan), jumlah kata disesuaikan dengan usia murid, dan didesain warna-warna agar murid senang membaca.

3.     Rak buku digital untuk kelas 5 dan 6 SD

Buku pada rak ini memiliki komposisi 70:30 (70% tulisan dan 30% gambar), jumlah kata disesuaikan dengan usia murid, dan didesain warna-warna agar murid senang membaca.


4.     Rak buku tentang Malang Raya 

Buku pada rak ini ditulis/copy writing oleh guru SDN Kebonsari 2.




Rak buku ini memperkaya pengetahuan murid terkait Kota Malang



Selain membaca buku, murid juga membuat video read aloud dan rangkuman dari buku yang mereka baca.

 

 

Video review buku dari murid SDN Kebonsari 2 Kota Malang

Review buku Mengenal Arsitektur Tradidionel Indonesia oleh Audia Okta Bellia

Review Buku Mengenal Lebih Dekat Tana Toraja oleh Muhammad Raffaditya Karunia Abyasa


Video Read Aloud dari murid SDN Kebonsari 2 Kota Malang


Murid mengikuti lomba menulis

alhamdulillah masuk 150 Penulis terbaik dari 1740 Peserta


alhamdulillah masuk 150 Penulis terbaik dari 1740 Peserta


Alhamdulillah murid SDN Kebonsari 2 memiliki buku antologi dari menang lomba

Harapan dari program literasi meliputi meningkatkan kemampuan membaca dan menulis, mendorong minat membaca, menurunkan angka buta huruf, meningkatkan prestasi akademik, mengurangi kesenjangan pendidikan, mendorong pemahaman mendalam, meningkatkan kemandirian dan kreativitas siswa, serta membangun masyarakat yang lebih berpengetahuan. 

Dengan mencapai tujuan-tujuan ini, program literasi diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan membantu membentuk masyarakat yang lebih maju dan inklusif secara pengetahuan.